Selasa, 4 November, 2025
spot_imgspot_img

Top 5 Sepekan

spot_img

Berita Terkait

Perang Melawan Penyelundupan: Kunci Menghidupkan Kembali Jantung Industri dan UMKM Nasional

JAKARTA, BAMSOETNEWS.COM — Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto secara konsisten mengirimkan sinyal kuat kepada komunitas bisnis, terutama pelaku UMKM, tentang keseriusan upaya pemulihan ekonomi. Pesan ini ditindaklanjuti dengan penugasan krusial kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyehatkan pasar dalam negeri, sebuah mandat yang secara esensial berarti memerangi praktik penyelundupan produk manufaktur yang masif. Praktik ilegal ini bukan sekadar merusak kinerja negara, melainkan telah nyata-nyata “membunuh” jutaan unit bisnis UMKM dan industri manufaktur skala besar akibat persaingan harga dumping yang mematikan. Oleh karena itu, pendekatan strategis yang kini ditempuh Menteri Purbaya, yang menyentuh langsung jantung persoalan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (BC), patut mendapat apresiasi tinggi. Ini adalah langkah yang jauh dari sikap minimalis regulator di masa lalu, yang justru melahirkan anomali ekonomi nasional.

Fakta Memilukan: Pasar Raksasa yang Gagal Mensejahterakan Industri Lokal

Anomali tersebut adalah sebuah fakta tak terbantahkan: Indonesia memiliki pasar konsumen raksasa, dengan hampir 287 juta jiwa penduduk, namun skala pasar yang besar ini gagal menjadikan industri dalam negeri produktif. Sebaliknya, tahun-tahun terakhir diwarnai dengan kebangkrutan massal perusahaan besar seperti PT Sepatu Bata dan PT Sritex, serta matinya sentra-sentra industri TPT, alas kaki, hingga furnitur yang dulu pernah menjadi kebanggaan. Fakta menyedihkan ini sejalan dengan data yang mencatat bahwa sekitar 30 juta unit UMKM sudah bangkrut, dan pertumbuhan kredit perbankan untuk sektor ini merosot ke level terendah 3 persen pada 2024. Semua ini terjadi karena pasar dibanjiri barang selundupan—dari busana gamis hingga produk elektronik ilegal—yang memicu deindustrialisasi dan menyingkirkan produk lokal.

Langkah Awal Pemulihan: Mengembalikan Daya Beli Melalui Perekrutan Tenaga Kerja

Kambing hitam yang sering disalahkan—menurunnya daya beli konsumen—sebenarnya adalah akibat lanjutan dari kebangkrutan massal perusahaan. Kebangkrutan memicu PHK besar-besaran, menciptakan jutaan pengangguran yang riil, dan pada gilirannya melemahkan konsumsi rumah tangga. Dengan demikian, langkah awal dan paling mendasar untuk memulihkan produktivitas industri nasional harus dimulai dengan menyehatkan pasar domestik—memastikan tidak ada lagi toleransi terhadap produk selundupan. Dukungan penuh terhadap kesungguhan Menteri Purbaya memberantas penyelundupan harus dimaknai sebagai upaya fundamental untuk menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Ketika sektor industri dan UMKM kembali produktif dan menyerap banyak angkatan kerja, daya beli akan menguat, konsumsi rumah tangga akan bangkit, dan roda perekonomian nasional akan berputar kembali dengan sehat dan proporsional. (BSN-01)

Bambang Soesatyo

Anggota DPR RI/Ketua MPR RI ke-15/Ketua DPR RI ke-20/Ketua komisi III DPR RI ke-7/Dosen Pascasarjana (S3) Ilmu Hukum Universitas Borobudur, Universitas Jayabaya dan Universitas Pertahanan (Unhan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler