JAKARTA (14/12/2023), BAMSOETNEWS.COM — Hingga saat ini, kasus dugaan kebocoran 204 juta data pemilih pemilihan umum (pemilu) 2024 yang pemberitaannya marak sejak dua minggu lalu, masih belum menemukan titik terang. Karena, Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih belum bisa menyimpulkan bahwa data yang dijual peretas itu adalah data pemilih milik KPU.
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta KPU mempertanggungjawabkan atas kebocoran data dimaksud, dan bersama aparat kepolisian untuk menelusuri dan menyelidiki serta mengungkap motif pelaku pencurian data pemilih. KPU harus berani menyampaikan secara terbuka, jujur dan transparan kepada masyarakat terkait kebocoran 204 juta data pemilih tetap atau sementara, mengingat hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil.
“Meminta KPU memberikan penjelasan kepada masyarakat sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap keamanan data masyarakat yang diperkirakan bocor tersebut,” kata Bamsoet di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
KPU harus segera memvalidasi data pemilih yang diduga bocor tersebut, guna diketahui kebenaran data yang diduga bocor tersebut.
“Meminta KPU menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk bersama-sama berkomitmen membenahi sistem penyimpanan data dan memperkuat sistem keamanan digital yang dimiliki. Karena, banyak data penting negara hingga data pribadi masyarakat yang disimpan via digital,” tandas Bamsoet.