JAKARTA, BAMSOETNEWS.COM — Nilai tukar rupiah menguat di tengah optimisme pasar setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan perundingan dengan China tetap berjalan sesuai jadwal. Analis mata uang dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menilai pernyataan tersebut memberikan angin segar bagi pasar keuangan domestik. “Trump menyuarakan keraguannya atas perang dagang yang berkepanjangan dengan China. Ia mengatakan memandang tarif tinggi terhadap China sebagai sesuatu yang tidak berkelanjutan,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Pernyataan Donald Trump jadi sentimen positif, pasar juga menanti keputusan suku bunga BI
Pada penutupan perdagangan Senin sore, nilai tukar rupiah tercatat menguat 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.575 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.590 per dolar AS. Penguatan ini juga tercermin pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia yang naik ke level Rp16.585 per dolar AS. Sentimen positif turut diperkuat oleh rencana pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam dua pekan mendatang, serta pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang memastikan dialog dengan pejabat China berlangsung pekan ini.
Selain faktor eksternal, pelaku pasar kini menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22 Oktober 2025. “Konsensus memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen,” tambah Ibrahim. Ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar dinilai dapat menjaga stabilitas rupiah sekaligus memperkuat daya tarik aset domestik di tengah ketidakpastian global. (BSN-01)