Hanya Tiga Menteri yang Diizinkan Beri Tanggapan, Fokus Jaga Stabilitas Ekonomi Nasional
Prabowo Batasi Komentar Menteri Soal Kebijakan Tarif AS
JAKARTA, INDO24.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih untuk menahan diri memberikan komentar publik terkait kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump. Hal ini diungkapkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi pada Minggu (6/4/2025).
“Presiden menekankan agar kita semua menahan diri untuk tidak memberikan komentar atas kebijakan tarif AS tersebut,” jelas Prasetyo. Hanya tiga menteri yang diberi kewenangan khusus untuk merespons, yaitu:
- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
- Menteri Luar Negeri Sugiono
- Menteri Keuangan Sri Mulyani
Respons Terukur untuk Jaga Stabilitas Ekonomi
Prasetyo menegaskan bahwa komentar yang disampaikan ketiga menteri tersebut harus bersifat menjaga stabilitas ekonomi nasional.
“Tanggapan harus sesuai porsi dan bertujuan menjaga situasi tetap kondusif, terutama di bidang ekonomi,” tegasnya.
Kebijakan ini diambil menyusul pengumuman Trump pada Kamis (3/4/2025) tentang tarif timbal balik untuk lebih dari 180 negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif 32% – lebih tinggi dibanding negara ASEAN lain seperti Malaysia (24%) dan Filipina (17%).
Dampak Tarif AS terhadap Indonesia
Berikut perbandingan tarif AS untuk beberapa negara ASEAN:
- Vietnam: 46%
- Thailand: 36%
- Singapura: 10%
Kebijakan Trump ini, yang disebut sebagai “Hari Pembebasan”, berpotensi memengaruhi ekspor Indonesia ke AS. Namun, pemerintah memilih langkah hati-hati dengan membatasi pernyataan publik untuk mencegah gejolak pasar. (INDO-01)