JAKARTA (29/3/2023), BAMSOETNEWS.COM — Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mewaspadai potensi penularan virus Marburg di Indonesia. Meski penilaian risiko cepat atau rapid risk assesment penyakit Virus Marburg pada 20 Februari 2023 menyatakan importasi kasus rendah di Indonesia, namun kewaspadaan dini perlu ditingkatkan karena tingginya fatalitas virus Marburg.
“Kemenkes agar berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk memantau perkembangan virus tersebut, agar dapat dilakukan langkah kewaspadaan dini yang tepat dan antisipasi terhadap penyakit yang diakibatkan virus Marburg,” kata Bamsoet di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Kemenkes mengajak pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan untuk berhati-hati terhadap virus Marburg, dengan memperhatikan gejala yang timbul apabila terpapar virus tersebut.
Kemenkes agar menyosialisasikan upaya untuk mencegah terpapar virus Marburg dan pertolongan pertama apabila terpapar, dan menginformasikan gejala atau identifikasi apabila terpapar virus Marburg, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan perdarahan.
“Meminta Kemenkes dan para peneliti untuk terus berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia dalam menciptakan dan mengembangkan vaksin untuk menangkal dan mencegah dampak buruk apabila terpapar virus Marburg,” tandasnya. (PERS RILIS MPR RI)