Momen Penting Pertikaian Kongres Amerika Lawan CEO TikTok Shou Zi Chew

Date:

Share post:

JAKARTA (24/3/2023), BAMSOETNEWS.COM — CEO TikTok Shou Zi Chew menghadapi pertanyaan selama empat setengah jam di sidang kongres AS pada hari Kamis. Seperti yang ditunjukkan oleh seorang anggota kongres. Chew kini merasakannya, setelah sekian lama banyak eksekutif teknologi berdiri di depan Kongres dan mereka mendapat tekanan.

Chew ditanya oleh Perwakilan Demokrat Nanette Barragán, apakah anaknya menggunakan TikTok atau tidak. Dia mengatakan tidak, karena mereka tinggal di Singapura. Di negara tersebut, versi aplikasi untuk anak di bawah 13 tahun tidak tersedia. Chew mengklarifikasi versi anak-anak dari aplikasi tersebut tersedia di AS, dan dia akan membiarkan anak-anaknya menggunakannya jika mereka berada di Amerika.

Chew berbicara tentang kebijakan yang disebut Project Texas, yang menyimpan semua data di AS di bawah pengawasan perusahaan Amerika, Oracle. Namun, Proyek Texas tidak sepenuhnya beroperasi. Chew mengonfirmasi, insinyur ByteDance di China memiliki akses ke data tersebut. “Kami mengandalkan interoperabilitas global, insinyur China memiliki akses ke data,” katanya.

Pengakuan yang ditunggu politisi Amerika. Maksud mereka adalah, jika data dapat diakses oleh para insinyur di China, sulit percaya bahwa pemerintah China tidak dapat mengaksesnya.

Pembelaan Chew yang paling tidak berhasil adalah upayanya untuk menjauhkan TikTok dari ByteDance. Dengan alasan apa pun, perusahaan China itu ‘memiliki’ TikTok. Chew sendiri dulunya adalah kepala keuangan di ByteDance.

Ketika ditanya awalnya, Mr Chew tidak mau mengatakan apakah dia memiliki saham di ByteDance. Ketika mendapat tekanan, Chew mengakuinya, kendati berusaha untuk mengecilkan peran dan koneksinya di ByteDance.

Di depan Kongres, Chew juga melakukan serangan balik. Ketika ditanyai tentang penggunaan data pengguna TikTok, dia mengatakan, “Dengan segala hormat, perusahaan Amerika tidak memiliki rekam jejak yang bagus dengan data. Lihat saja Facebook dan Cambridge Analytica.” Itu pernyataan menohok, sekaligus masuk akal.

Awalnya ada kritik bipartisan terhadap TikTok, tetapi tingkat ketidakpercayaan dan skeptisisme dari semua pihak sangat mencolok. “Selamat datang di komite paling bipartisan di Kongres,” kata Perwakilan Republik Buddy Carter. “Terima kasih, Tuan Chew, telah menyatukan Partai Republik dan Demokrat,” kata Perwakilan Republik Dan Crenshaw.

Banyak politisi setuju TikTok adalah ancaman keamanan. Di lain pihak TikTok tidak cukup waktu untuk berfokus pada tindakan platform dalam menjaga keamanan data. “Juga tidak disebutkan hari ini oleh anggota komite soal bagaimana nasib mata pencaharian lima juta bisnis di TikTok atau implikasi Amandemen Pertama (Konstitusi AS) dari pelarangan platform yang dicintai oleh 150 juta orang Amerika,” kata juru bicara TikTok. (BBC NEWS)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Berita Terkait

Prabowo Ditetapkan Kembali Maju di Pilpres 2029 oleh Gerindra

BOGOR, BAMSOETNEWS.COM ---  Partai Gerindra secara resmi mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan kembali maju sebagai calon presiden...

Revitalisasi Institusi Negara: Menegakkan Hierarki Kepemimpinan Nasional

JAKARTA, BAMSOETNEWS.COM -- Ketika ada ‘raja kecil’ yang melawan kebijaksanaan pemerintah menerapkan efisiensi anggaran, perlawanan itu menjadi indikator...

Bamsoet Dukung Permanensi KIM: Perkuat Persatuan dan Stabilitas Nasional

JAKARTA, BAMSOETNEWS.COM --- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang menggelar...

Bamsoet Dukung Prabowo Maju di Pilpres 2029-2034: Keputusan Strategis untuk Indonesia

JAKARTA, BAMSOETNEWS.COM -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyambut baik hasil Kongres Luar Biasa (KLB)...