JAKARTA (2/2/2023), BAMSOETNEWS.COM — Indonesia masih dipandang sebagai negara yang ideal untuk berinvestasi, tercermin dari terus tumbuhnya penanaman modal di Tanah Air, salah satunya pada subsektor industri otomotif. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya pemerintah yang terus proaktif menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku usaha, sehingga bisa menarik minat para investor nasional maupun global agar menanamkan modalnya di Indonesia.
“Pemerintah mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) atas pengembangan perusahaan industri yang semakin besar dengan memperluas kapasitas produksinya. Hal ini menunjukkan insentif pemerintah, khususnya untuk industri otomotif, bekerja dengan baik,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Doddy Widodo saat groundbreaking pembangunan pabrik perakitan baru PT ADM Karawang Assembly Plant, Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat, Kamis (2/2/2023).
PT ADM menambah investasi dalam bentuk pabrik baru dengan nilai investasi sekitar Rp2,9 triliun. Pabrik baru tersebut mengadopsi konsep Evolution, Simple, Slim, Compact (E-SSC). Pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 140 ribu unit per tahun tersebut memenuhi berbagai aspek aktivitas produksi, seperti teknologi yang modern, lingkungan dan tempat kerja yang lebih aman dan nyaman bagi karyawan, kualitas dan tingkat pengiriman yang lebih cepat, serta ramah lingkungan. “Kami sebagai pemerintah sangat mengapresiasi Daihatsu yang terus berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan basis ekspor di luar Jepang,” tutur Sekjen Kemenperin.
Dody menyampaikan, PT ADM memiliki kontribusi yang besar bagi pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air. Pada tahun 2022, perusahaan tersebut mampu mengekspor 473 ribu unit kendaraan. Jumlah tersebut setara hampir 30% total ekspor otomotif yang berbasis di Indonesia, dan menyebar ke 80 negara di dunia.
“Ini prestasi yang sangat luar biasa. Yang lebih hebat lagi, Daihatsu sudah merekrut 13 ribu tenaga kerja, serta melibatkan lebih dari 800 ribu tenaga kerja dari perusahaan pemasok tier 1 dan 2. Dengan penambahan investasi ini, diharapkan terus meningkatkan jumlah tenaga kerjanya, terutama tenaga kerja lokal,” ucapnya.
PT ADM juga diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pengembangan industri komponen yang berdaya saing tinggi melalui pengembangan Research and Development (R&D), sehingga dapat meningkatkan nilai kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan melibatkan lebih banyak pelaku industri komponen dalam negeri. Selain itu, dapat menjadi jembatan bagi sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk masuk ke dalam global supply chain Daihatsu.
“Kami berharap ke depannya, PT ADM mampu terus berinovasi dan berkontribusi secara aktif dalam pengembangan industri otomotif Indonesia serta dapat memantapkan posisinya sebagai salah satu produsen kendaraan bermotor roda empat terbesar di Indonesia, di Asia Tenggara bahkan di dunia,” tuturnya.
Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, Yasushi Kyoda menyampaikan, penambahan lini produksi Daihatsu di Indonesia tersebut memiliki konsep ramah lingkungan dan sustainability (keberlanjutan) guna merealisasikan usaha perusahaan dalam memenuhi target karbon netral sesuai dengan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s untuk Indonesia di masa depan.
Fasilitas pabrik baru yang akan dibangun ini nantinya akan memanfaatkan energi terbarukan yang dapat mengurangi kadar emisi karbon hingga 20%. Pabrik tersebut merupakan pembaruan dan akan menggantikan pabrik yang sebelumnya berlokasi di Sunter, tepatnya Lini 1, yang telah beroperasi selama 27 tahun. Pembangunan ini sekaligus merupakan kelanjutan dari pembangunan pabrik sebelumnya di Karawang, yaitu Karawang Assembly Plant Line 1 pada tahun 2011 lalu.
“Seremoni groundbreaking ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada seluruh pihak, khususnya kepada pemerintah Indonesia, mitra Daihatsu, serta seluruh pelanggan setia. Pembaruan pabrik ini merupakan tonggak penting kami untuk menuju masa depan, serta wujud komitmen kami untuk kerjasama lebih lanjut dengan Indonesia,” pungkasnya. (PERS RILIS KEMENPERIN)