JAKARTA (17/1/2024), BAMSOETNEWS.COM — Kedatangan Pemuda Muhammadiyah Pengurus Wilayah Jakarta (PM Jakarta) ke Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, pada 17 Januari 2024, disambut dengan hangat oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Delegasi yang dipimpin Zulfahmi Yasir Yunan diterima HNW di Ruang Kerja, Lt.9, Gedung Nusantara III. Zulfahmi yang didampingi Sekretaris PM Jakarta Dipo Khairul Islam, Komandan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Yasser Atmanegara, serta beberapa pengurus lainnya menyampaikan kegiatan dan program kerja mereka.
Di bulan Februari 2024, KOKAM Jakarta akan mengadakan pendidikan dan latihan dasar (diklatsar) dan mereka mengundang HNW untuk mengisi salah satu materi diklatsar, dan HNW mengapresiasi kegiatan KOKAM ini dan menyanggupi untuk hadir menyampaikan materi pelatihan dasar KOKAM itu.
Kepada wartawan yang men-door stop dirinya, HNW mengatakan Pemuda Muhammadiyah seperti organisasi Muhammadiyah yang menaunginya, merupakan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar. “Karenanya wajar bila ia terus melakukan gerakan pencerahan, dan tajdid (pembaruan),” ujarnya.
Sebagai organisasi pemuda, HNW menyebut Pemuda Muhammadiyah merupakan kelompok strategis dan sangat menentukan. “Sebagai organisasi yang menghimpun anak-anak muda, posisi mereka sangat menentukan dalam memetakan masa depan generasi bangsa termasuk generasi milenial dan Z, termasuk bila itu melalui pemilu 2024,” ujar HNW yang juga Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor itu. Hal demikian dikatakan sebab pemilih pemula yang terdiri dari anak muda (generasi milenial dan Z) jumlahnya sekitar 60% dari total pemilik suara sah.
Semua kondisi bangsa dan negara menurut HNW akan banyak tergantung dari hasil pemilu. Untuk itu menjadi sangat penting peran aktif Pemuda Muhammadiyah bersama dengan kelompok masyarakat lainnya untuk ikut menghadirkan pemilu yang luber, jurdil, bersih dari kecurangan dan mengkoreksi bila ada penyimpangan seperti money politics, intimidasi, termasuk ketidaknetralan aparat pemerintahan maupun penyelenggara pemilu.
Dari strategisnya peluang pemuda dan tantangan yang dihadapi, HNW berharap agar organisasi Pemuda Muhammadiyah itu agar memaksimalkan fungsi dan perannya di tengah masyarakat. “Pemuda Muhammadiyah harusnya bisa mengedukasi dan menjadi solusi di tengah munculnya rasa kekhawatiran menjelang pemilu,” ujar alumni Universtas Madinah, Arab Saudi itu.
Lebih lanjut dikatakan oleh pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu bila mereka mampu berkontribusi pada umat dan bangsa maka anggota organisasi yang pusatnya berada di Menteng Jakarta itu, bukan pemuda sembarang pemuda. “Tetapi pemuda yang berkualitas dan berkontribusi positif untuk masa depan generasi muda dan masa depan bangsa dan negara” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, HNW meminta Pemuda Muhammadiyah ikut meluruskan pandangan yang salah bahwa politik itu kotor termasuk di kalangan generasi muda. Karena pandangan yang demikian membuat banyak di kalangan anak muda termasuk umat Islam tidak mau terlibat dalam urusan politik. “Pandangan tersebut perlu dikritisi dan dikoreksi, karena selain salah juga tidak menguntungkan kalangan pemuda,” tuturnya.
Untuk meluruskan pandangan tersebut diharap bila ada anggota Pemuda Muhammadiyah yang berpolitik agar mereka melakukannya dengan bertanggung jawab serta mampu menghadirkan solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara.