YOGYAKARTA (21/3/20203), BAMSOETNEWS.COM — Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengapresiasi sikap tegas Panglima TNI Laksamana TNI Yudho Margono yang menolak bantuan asing menangani penyanderaan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Methrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kendati lebih dari satu bulan setelah peristiwa pembakaran pesawat dan penyenderaan pilot, hingga kini belum ada tanda-tanda selesai.
“Saya dengar Polri dan TNI kita sedang bekerja. Tetapi masyarakat juga perlu tahu kapan hasilnya akan diketahui, karena informasi seperti ini juga perlu dikomunikasikan kepada masyarakat,” kata Syarief Hasan dalam kunjungan ke Yogyakarta, Selasa (21/3/2023).
Panglima TNI, menurut Syarief Hasan, harus memiliki keberanian dalam menetapkan tenggat waktu pembebasan pilot. Tenggat waktu dan target penyelesaian masalah tersebut, sebutnya, sangat penting. Karena bila dibiarkan berlarut, ulah KKB akan semakin meresahkan masyarakat. Ia mendorong pemerintah untuk lebih tegas lagi, agar tidak terjadi kerugian yang semakin besar.
“Polisi bersama TNI harus bekerja bersama, menyelesaikan persoalan ini. Jangan sampai ulah terorisme di Papua ini semakin menjadi-jadi. Mereka sudah membuat rakyat tersakiti, keamanan terganggu, bahkan keutuhan bangsa ikut terancam,” tandas Syarief Hasan.
Seperti diketahui KKB menyandera pilot Susi Air sejak 7 Februari 2023 lalu. (PERS RILIS MPR RI/ASATUNEWS.CO.ID)